Puji
syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan
hidayahNya kita masih diberi keselamatan dan kebahagiaan. Selamat
serta salam juga Kami hanturkan kepada junjungan besar Rasululallah
SAW., keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Telah
tersusun makalah kewirausahaan ini sebagai tugas mata kuliah
Kewirausahaan pada Jurusan Akuntansi STIE Ahmad Dahlan Jakarta dengan
judul “Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan”.
Kami
sebagai penulis mempunyai harapan besar dari penulisan makalah ini,
yang tidak hanya sebagai tugas mata kuliah saja namun diharapkan
dapat memberikan wawasan mengenai kewirausahaan, dan semoga
memberikan manfaat bagi Kami dan pihak lain.
Kami
juga menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan
dan kesalahan oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat Kami butuhkan demi kemajuan kita bersama. Terima
kasih juga Kami hanturkan kepada berbagai pihak yang telah membantu
penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir
kata Kami ucapkan selamat membaca dan semoga kita tidak
henti-hentinya menumbuh kembangkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan
yang kita miliki.
Hormat
kami,
Penulis
BAB
I
PENDAHULUAN
- LATAR BELAKANG MASALAH
Harapan
untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak
dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak
berbanding linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar,
menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus
terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan
antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan.
Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka
pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan
pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk
di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah
dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi
untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain
menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini
mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan
ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya.
Pesatnya
perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi memaksa
terbukanya kran persaingan global yang tanpa mengenal batas ruang dan
waktu. Setiap kita dituntut untuk dapat berkompetisi secara global
diberbagai bidang, tak terkecuali bidang Sumber Daya Manusia yang
merupakan pondasi dari sebuah negara untuk dapat bercatur pada
tataran Internasional.
Kemampuan
sumber daya manusia yang harus dimiliki tidak cukup sebatas mampu
bersaing dalam memperebutkan peluang kerja yang ada namun bagaimana
kita dapat menciptakan peluang pekerjaan tersebut bagi banyak orang.
Dengan itu setiap kita dituntut untuk mampu dan mau berjiwa wirausaha
sehingga menjadi kreatif dan inovatif dalam memunculkan ide-ide dan
gagasan baru.
Kewirausahaan
merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena
keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh dimaksudkan untuk memakmurkan
bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik (QS. 11/Hud : 61).
Namun
kenyataannya tidak mudah bagi kita untuk memulai terjun berwirausaha.
Kendala, rintangan dan kesukaran senantiasa menghampiri aktifitas
didalamnya, namun demikian berbagai permasalahan yang datang adalah
lembaran utama berupa proses menuju pendewasaan dan kematangan
seorang entrepreneurship yang bermuara pada kesuksesan dalam
mengelola suatu bidang usaha.
Dalam
mencari bidang untuk berwirausaha, kita harus melihat peluang
keuntungan yang di berikan bidang tersebut minimal dalam jangka 10
tahun kedepan.
- RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Dalam
mengkaji pokok bahasan dalam makalah “Menumbuhkan Jiwa dan
Kompentesi Kewirausahaan” maka Penulis memberikan rumusan dan
batasan masalah sebagai berikut:
- Apa sikap dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan?
- Bagaimana menumbuhkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan?
- TELAAH PUSTAKA
- Inti dan hakikat kewirausahaan
Kewirausahaan
(Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan
dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti
dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif
dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui
proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda
melalui :
- Pengembangan teknologi baru
- Penemuan pengetahuan ilmiah baru
- Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
- Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien.
Kreativitas adalah
kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam
pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah
kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah
dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk
memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan
kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.
- Jiwa dan sikap kewirausahaan
Meredith et al..
(2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:
- Percaya diri ( self confidence )
Merupakan paduan
sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan,
yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak
ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan
menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi
gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan,
semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis
adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang
sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
- Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang
selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu
mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba,
ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya
diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif
biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun
dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir
kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
- Keberanian mengambil resiko
Wirausaha adalah
orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk
mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang
menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena
tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena
ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus
dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang
konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
- Daya tarik setiap alternative
- Kesediaan untuk rugi
- Kemungkinan relative untuk sukses atau gagal
Selanjutnya
kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
- Keyakinan pada diri sendiri
- Kesediaan untuk menggunakan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
- Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis
- Kepemimpinan
Seorang wirausaha
harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia
selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia
menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan
selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
- Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus
memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah
dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari
yang ada sekarang.
- Keorisinilan : Kreativitas dan inovasi wirausaha yang inofatif adalah orang yang mempunyai cirri-ciri :
- Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
- Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
- Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah
berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang
lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri
innovational personality sebagai berikut :
- Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman
- Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
- Confidance and content in one’s own evalution, memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
- Satisfication in facing and attacking problems and resolving confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
- Has a duty responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi
- Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan menurut
Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah:
- Mau kerja keras
- Bekerja sama
- Penampilan yang baik
- Yakin
- Pandai mempuat keputusan
- Mau menambah ilmu pengetahuan
- Ambisi untuk maju
- Pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan
inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang
memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
- Percaya diri ( yakin, optimis dan penuh komitmen )
- Berinisiatif ( energik dan percaya diri )
- Memiliki motif berprestasi ( berorientasi hasil dan berwawasan ke depan )
- Memiliki jiwa kepemimpinan ( berani tampil bedan dan mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
- Suka tantangan
Faktor pribadi yang
mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai
pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari factor lingkungan
adalah peluang, model peran dan aktivitas.
BAB
II
PEMBAHASAN
- KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
Wirausaha
yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu
: seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas
individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan
yang harus dimiliki :
- Managerial skill
- Conceptual slill
- Human skill ( keterampilan menumuskan masalah dan mengambil keputusan)
- Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
- Time managerial skill (keterampilan mangatur dan menggunakan waktu)
Kompetensi
diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu
yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha
merupakan tujuan yang ingin dicapai.
- MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
- Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah
mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang
kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap
bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya,
kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan
pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan
pemikiran yang keliru.
Tidak bisa
dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau
keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis.
Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup
kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha.
Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua
kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan
pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah
awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha
adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita.
Banyak cara yang
dapat dilakukan misalnya:
- Melalui pendidikan formal, kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausaaan.
- Melalui Seminar-seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengumdang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa
- Kewirausaaan didiri kita
- Melalui pelatihan, Berbagai simolatotr usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Meliputi pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahanlingkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan
- Otodidak
Melalui berbagai
media kita bias menumbukan semangat berwirausaha. Misalnya melalui
biografi pengusaha sukses (success story), media televise, radio,
majalah, Koran, dan berbagai media yang dapat kita akses untuk
menumbuhkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai
media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan
menumbuhkan jiwa wirausaha.
Adapun aspek
kejiwaan yang mencirikan bahwa seseorrang dikatakan memilikijiwa
wirausaha adalah sebagai berikut:
- Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam
menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya
diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi
merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha.
Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa
yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai
rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga
membuat dirinya optimis untuk terus maju.
- Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan
sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh
seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya
kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi,
seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka
tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan
terus berupaya mencari jalan keluarnya.
- Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi
mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh
seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila
dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali
memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan
yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya
pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa
depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam
hidupnya.
- Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
Leadership atau
kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses.
Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh
resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional.
Seorang yang takut
untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada
orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat
tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan
merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan
dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam
berwirausaha.
- Suka tantangan
Kita mungkin sering
membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer
atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka
hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai
seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus
menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya.
Mereka membutuhkan
kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di
perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri
aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan
tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian
besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan.
Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan
perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.
2. Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang
sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu :
seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas
individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang
harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah :
a. Managerial skill
a. Managerial skill
Managerial skill
atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki
wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi
perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha
yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Kemampuan
menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya
manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan
merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara garis besar
ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui
jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang
lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen
atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga
atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi
baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar,
pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.
b.
Conceptual skill
Kemampuan untuk
merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan
utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan
kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber
dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain
dalam berwirausaha.
c.
Human skill
(keterampilan
memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha.
Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha.
Upaya yang dapat
dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih
diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan
melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang
lain
d.
Decision making skill
(keterampilan
merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
Sebagai seorang
wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian.
Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini.
Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan
berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif
pemecahannya.
Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e.
Time managerial skill
( keterampilan
mengatur dan menggunakan waktu)
Para pakar psikologi
mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah
ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan.
Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk
atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak
tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu.
Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan
dan rencana-rencana yang telah digariskan.
BAB
III
PENUTUP
- KESIMPULAN
Kesimpulan
yang dapat diambil dari pembahasan makalah “Menumbuhkan Jiwa dan
Kompetensi Kewirausahaan”
bahwa
dalam meniti dunia usaha terlebih dahulu harus ditumbuh kembangkan
jiwa dan kompetensi kewirausahaan, dan banyak cara yang dapat
dilakukan untuk hal tersebut. Diantaranya adalah melalui pendidikan
formal, melalui seminar-seminar kewirausahaan, melalui pelatihan, dan
secara otodidiak. Orang-orang yang memiliki jiwa kewirausahaan yakni
mereka yang percaya diri, inisiatif, motif
berprestasi,
jiwa kepemimpinan, dan suka tantangan.
Selain menumbuh kembangkan dan memiliki jiwa serta kompetensi kewirausahaan, mereka wirausahawn juga perlu memiliki keterampilan khusus yakni managerial skill, conceptual skill, human skill, decision making skill, dan time managerial skill.
Selain menumbuh kembangkan dan memiliki jiwa serta kompetensi kewirausahaan, mereka wirausahawn juga perlu memiliki keterampilan khusus yakni managerial skill, conceptual skill, human skill, decision making skill, dan time managerial skill.
- SARAN
Pada
bagian akhir dari penulisan makalah kewirausahaan ini, Penulis ingin
menyampaikan harapan bahwa menumbuh kembangkan jiwa dan kompetensi
kewirausahaan seharusnya di mulai sejak dini di lingkungan maupun di
jenjang pendidikan masing-masing. Baik itu dengan metode dan cara
yang sederhana maupun yang professional sekali pun.
- DAFTAR PUSTAKA
Anonymous.
2008. http//www. Wikipedia.com. Diakses tanggal 2 April 2009
Anonymous.2008.
http//www.astra-agro.co.id. Diakses tnaggal 2 April 2009
Buchari
Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Longenecker, Justin G.,
et al. 2000.
Kewirausahaan:
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat Meredith, Geoffrey G.
2002.
Kewirausahaan:
Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian.
Jakarta:
Ghalia
Indonesia.
Suryana.
2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses.
Jakarta: Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar