Selasa, 04 Juni 2013

KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan hidayahNya kita masih diberi keselamatan dan kebahagiaan. Selamat serta salam juga Kami hanturkan kepada junjungan besar Rasululallah SAW., keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman.
Telah tersusun makalah kewirausahaan ini sebagai tugas mata kuliah Kewirausahaan pada Jurusan Akuntansi STIE Ahmad Dahlan Jakarta dengan judul “Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan”.
Kami sebagai penulis mempunyai harapan besar dari penulisan makalah ini, yang tidak hanya sebagai tugas mata kuliah saja namun diharapkan dapat memberikan wawasan mengenai kewirausahaan, dan semoga memberikan manfaat bagi Kami dan pihak lain.
Kami juga menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan kesalahan oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat Kami butuhkan demi kemajuan kita bersama. Terima kasih juga Kami hanturkan kepada berbagai pihak yang telah membantu penyusunan makalah ini baik secara langsung maupun tidak langsung.
Akhir kata Kami ucapkan selamat membaca dan semoga kita tidak henti-hentinya menumbuh kembangkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan yang kita miliki.
Hormat kami,
Penulis



BAB I
PENDAHULUAN
  1. LATAR BELAKANG MASALAH
Harapan untuk diterima di dunia kerja tentunya tidaklah keliru, namun tidak dapat dipungkiri bahwa kesempatan kerja pun sangat terbatas dan tidak berbanding linear dengan lulusan lembaga pendidikan baik dasar, menengah maupun pendidikan tinggi. Oleh sebab itu semua pihak harus terus berpikir dan mewujudkan karya nyata dalam mengatasi kesenjangan antara lapangan kerja dengan lulusan institusi pendidikan. Kesenjangan ini merupakan penyebab utama peningkatan angka pengangguran. Sedangkan pengangguran adalah salah satu permasalahan pembangunan yang sangat kritis khususnya di negara Indonesia termasuk di daerah-daerah di pelosok nusantara. Salah satu solusinya adalah dengan mencetak lulusan lembaga pendidikan yang memiliki potensi untuk mengembangkan keterampilannya menjadi usaha mandiri. Selain menjadi solusi bagi dirinya, seringkali usaha mandiri ini mendatangkan berkah bagi orang lain yang direkrut sebagai karyawan ataupun buruh pada usaha yang dirintisnya.
Pesatnya perkembangan Teknologi Informasi dan Telekomunikasi memaksa terbukanya kran persaingan global yang tanpa mengenal batas ruang dan waktu. Setiap kita dituntut untuk dapat berkompetisi secara global diberbagai bidang, tak terkecuali bidang Sumber Daya Manusia yang merupakan pondasi dari sebuah negara untuk dapat bercatur pada tataran Internasional.
Kemampuan sumber daya manusia yang harus dimiliki tidak cukup sebatas mampu bersaing dalam memperebutkan peluang kerja yang ada namun bagaimana kita dapat menciptakan peluang pekerjaan tersebut bagi banyak orang. Dengan itu setiap kita dituntut untuk mampu dan mau berjiwa wirausaha sehingga menjadi kreatif dan inovatif dalam memunculkan ide-ide dan gagasan baru.
Kewirausahaan merupakan bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia karena keberadaannya sebagai khalifah fil-ardh dimaksudkan untuk memakmurkan bumi dan membawanya ke arah yang lebih baik (QS. 11/Hud : 61).
Namun kenyataannya tidak mudah bagi kita untuk memulai terjun berwirausaha. Kendala, rintangan dan kesukaran senantiasa menghampiri aktifitas didalamnya, namun demikian berbagai permasalahan yang datang adalah lembaran utama berupa proses menuju pendewasaan dan kematangan seorang entrepreneurship yang bermuara pada kesuksesan dalam mengelola suatu bidang usaha.
Dalam mencari bidang untuk berwirausaha, kita harus melihat peluang keuntungan yang di berikan bidang tersebut minimal dalam jangka 10 tahun kedepan.

  1. RUMUSAN DAN BATASAN MASALAH
Dalam mengkaji pokok bahasan dalam makalah “Menumbuhkan Jiwa dan Kompentesi Kewirausahaan” maka Penulis memberikan rumusan dan batasan masalah sebagai berikut:
  1. Apa sikap dan sifat yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan?
  2. Bagaimana menumbuhkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan?

  1. TELAAH PUSTAKA
  1. Inti dan hakikat kewirausahaan
Kewirausahaan (Suryana: 2003) adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses. Inti dari kewirausahaan adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (create new and different) melalui berfikir kreatif dan inovatif. Suryana (2003) mengatakan bahwa kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda melalui :
  1. Pengembangan teknologi baru
  2. Penemuan pengetahuan ilmiah baru
  3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
  4. Penemuan cara-cara baru untuk menghasilkan barang lebih banyak dengan sumber daya lebih efisien.
Kreativitas adalah kemampuan untuk mengembangkan ide-ide baru dan cara-cara baru dalam pemecahan masalah dan menemukan peluang. Sedangkan inovasi adalah kemampuan untuk menerapkan kreativitas dalam rangka pemecahan masalah dan menemukan peluang. Jadi kreativitas adalah kemampuan untuk memikirkan sesuatu yang baru dan berbeda, sedangkan inovasi merupakan kemampuan untuk melakukan sesuatu yang baru dan berbeda.

  1. Jiwa dan sikap kewirausahaan
Meredith et al.. (2002), mengemukakan nilai hakiki penting dari wirausaha adalah:
  1. Percaya diri ( self confidence )
Merupakan paduan sikap dan keyakinan seseorang dalam menghadapi tugas atau pekerjaan, yang bersifat internal, sangat relatif dan dinamis dan banyak ditentukan oleh kemampuannya untuk memulai, melaksanakan dan menyelesaikan suatu pekerjaan. Kepercayaan diri akan mempengaruhi gagasan, karsa, inisiatif, kreativitas, keberanian, ketekunan, semangat kerja, kegairahan berkarya. Kunci keberhasilan dalam bisnis adaalh untuk memahami diri sendiri. Oleh karena itu wirausaha yang sukses adalah wirausaha yang mandiri dan percaya diri.
  1. Berorientasi tugas dan hasil
Seseorang yang selalu mengutamakan tugas dan hasil, adalah orang yang selalu mengutamakan nilai-nilai motif berprestasi, berorientasi pada laba, ketekunan dan kerja keras. Dalam kewirausahaan peluang hanya diperoleh apabila ada inisiatif.
Perilaku inisiatif biasanya diperoleh melalui pelatihan dan pengalaman bertahun-tahun dan pengembangannya diperoleh dengan cara disiplin diri, berpikir kritis, tanggap, bergairah dan semangat berprestasi.
  1. Keberanian mengambil resiko
Wirausaha adalah orang yang lebih menyukai usaha-usaha yang lebih menantang untuk mencapai kesuksesan atau kegagalan daripada usaha yang kurang menantang. Wirausaha menghindari situasi risiko yang rendah karena tidak ada tantangan dan menjauhi situasi risiko yang tinggi karena ingin berhasil. Pada situasi ini ada dua alternatif yang harus dipilih yaitu alternatif yang mengangung risiko dan alternatif yang konservatif . Pilihan terhadap risiko tergantung pada :
  1. Daya tarik setiap alternative
  2. Kesediaan untuk rugi
  3. Kemungkinan relative untuk sukses atau gagal
Selanjutnya kemampuan untuk mengambil risiko tergantung dari :
  1. Keyakinan pada diri sendiri
  2. Kesediaan untuk menggunakan dalam mencari peluang dan kemungkinan untuk memperoleh keuntungan
  3. Kemampuan untuk menilai situasi resiko secara realistis
  1. Kepemimpinan
Seorang wirausaha harus memiliki sifat kepemimpinan, kepeloporan, keteladanan. Ia selalu menampilkan produk dan jasa-jasa baru dan berbeda sehingga ia menjadi pelopor baik dalam proses produksi maupun pemasaran. Dan selalu memanfaatkan perbedaan sebagai suatu yang menambah nilai.
  1. Berorientasi ke masa depan
Wirausaha harus memiliki perspektif dan pandangan ke masa depan, kuncinya adalah dengan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda dari yang ada sekarang.
  1. Keorisinilan : Kreativitas dan inovasi wirausaha yang inofatif adalah orang yang mempunyai cirri-ciri :
  1. Tidak pernah puas dengan cara-cara yang dilakukan saat ini, meskipun cara tersebut cukup baik.
  2. Selalu menuangkan imajinasi dalam pekerjaannya.
  3. Selalu ingin tampil berbeda atau selalu memanfaatkan perbedaan
Kewirausahaan adalah berfikir dan bertindak sesuatu yang baru atau berpikir sesuatu yang lama dengan cara-cara baru. Menurut Everett E. Hagen ciri-ciri innovational personality sebagai berikut :
  1. Openness to experience, terbuka terhadap pengalaman
  2. Creative imagination, memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi
  3. Confidance and content in one’s own evalution, memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian
  4. Satisfication in facing and attacking problems and resolving confusion or inconsistency, selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan
  5. Has a duty responsibility to achieve, memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi
  6. Inteigence and energetic, memiliki kecerdasan dan energik
Sedangkan menurut Alma (2003), jalan menuju wirausaha sukses adalah:
  • Mau kerja keras
  • Bekerja sama
  • Penampilan yang baik
  • Yakin
  • Pandai mempuat keputusan
  • Mau menambah ilmu pengetahuan
  • Ambisi untuk maju
  • Pandai berkomunikasi
Proses kreatif dan inovatif (Suryana: 2003) hanya dilakukan oleh orangorang yang memiliki jiwa dan sikap kewirausahaan yaitu :
  1. Percaya diri ( yakin, optimis dan penuh komitmen )
  2. Berinisiatif ( energik dan percaya diri )
  3. Memiliki motif berprestasi ( berorientasi hasil dan berwawasan ke depan )
  4. Memiliki jiwa kepemimpinan ( berani tampil bedan dan mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
  5. Suka tantangan
Faktor pribadi yang mempengaruhi kewirausahaan : motif berprestasi, komitmen, nilai-nilai pribadi, pendidikan dan pengalaman. Sedangkan dari factor lingkungan adalah peluang, model peran dan aktivitas.























BAB II
PEMBAHASAN

  1. KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN

Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki :
  1. Managerial skill
  2. Conceptual slill
  3. Human skill ( keterampilan menumuskan masalah dan mengambil keputusan)
  4. Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
  5. Time managerial skill (keterampilan mangatur dan menggunakan waktu)
Kompetensi diartikan sebagai pengetahuan, keterampilan dan kemampuan individu yang langsung berpengaruh pada kinerja, Kinerja bagi wirausaha merupakan tujuan yang ingin dicapai.
  1. MENUMBUHKAN JIWA DAN KOMPETENSI KEWIRAUSAHAAN
  1. Menumbuhkan Jiwa Wirausaha
Mungkin kita pernah mendengar bahwa keluarga yang kaya akan memunculkan anak-anak yang kaya karena mereka terbiasa kaya. Begitu pula ada yang menganggap bahwa seseorang menjadi pengusaha karena memang bapakibunya, kakek-neneknya, dan sebagian besar keluarganya adlah keturunan pengusaha. Anggapan seperti ini menurut hemat penulis merupakan pemikiran yang keliru.
Tidak bisa dipungkiri memang, ada banyak pengusaha yang lahir dari keluarga atau keturunan pengusaha. Tetapi bukan berarti diturunkan secara genetis. Mungkin hal ini terjadi karena aspek lingkungan pengusaha yang cukup kuat mempengaruhi jiwa orang tersebut untuk menjadi pengusaha. Menjadi wirausaha (entrepreneur) tentu saja merupakan hak azasi semua kita. Jangan karena mentang-mentang kita tidak punya turunan pengusaha sehingga menutup peluang untuk menjadi wirausaha. Langkah awal yang kita lakukan apabila berminat terjun ke dunia wirausaha adalah menumbuhkan jiwa kewirausahaan di diri kita.
Banyak cara yang dapat dilakukan misalnya:
  1. Melalui pendidikan formal, kini berbagai lembaga pendidikan baik menengah maupun tinggi menyajikan berbagai program atau paling tidak mata kuliah kewirausaaan.
  2. Melalui Seminar-seminar kewirausahaan seringkali diselenggarakan dengan mengumdang pakar dan praktisi kewirausahaan sehingga melalui media ini kita akan membangun jiwa
  3. Kewirausaaan didiri kita
  4. Melalui pelatihan, Berbagai simolatotr usaha biasanya diberikan melalui pelatihan baik yang dilakukan dalam ruangan (indoor) maupun di luar ruangan (outdoor). Meliputi pelatihan ini, keberanian dan ketanggapan kita terhadap dinamika perubahanlingkungan akan diuji dan selalu diperbaiki dan dikembangkan
  5. Otodidak
Melalui berbagai media kita bias menumbukan semangat berwirausaha. Misalnya melalui biografi pengusaha sukses (success story), media televise, radio, majalah, Koran, dan berbagai media yang dapat kita akses untuk menumbuhkan jiwa wirausaha yang ada di diri kita. Melalui berbagai media tersebut ternyata setiap orang dapat mempelajari dan menumbuhkan jiwa wirausaha.
Adapun aspek kejiwaan yang mencirikan bahwa seseorrang dikatakan memilikijiwa wirausaha adalah sebagai berikut:
  1. Percaya diri (yakin, optimis dan penuh komitmen)
Percaya diri dalam menentukan sesuatu, percaya diri dalam menjalankan sesuatu, percaya diri bahwa kita dapat mengatasi berbagai resiko yang dihadapi merupakan faktor yang mendasar yang harus dimiliki oleh wirausaha. Seseorang yang memiliki jiwa wirausaha merasa yakin bahwa apa-apa yang diperbuatnya akan berhasil walaupun akan menghadapi berbagai rintangan. Tidak selalu dihantui rasa takut akan kegagalan sehingga membuat dirinya optimis untuk terus maju.

  1. Berinisiatif (energik dan percaya diri)
Menunggu akan sesuatu yang tidak pasti merupakan sesuatu yang paling dibenci oleh seseorang yang memiliki jiwa wirausaha. Dalam menghadapi dinamisnya kehidupan yang penuh dengan perubahan dan persoalan yang dihadapi, seorang wirausaha akan selalu berusaha mencari jalan keluar. Mereka tidak ingin hidupnya digantungkan pada lingkungan, sehingga akan terus berupaya mencari jalan keluarnya.
  1. Memiliki motif berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan)
Berbagai target demi mencapai sukses dalam kehidupan biasanya selalu dirancang oleh seorang wirausaha. Satu demi satu targetnya terus mereka raih. Bila dihadapkan pada kondisi gagal, mereka akan terus berupaya kembali memperbaiki kegagalan yang dialaminya. Keberhasilan demi keberhasilan yang diraih oleh seseorang yang berjiwa entrepreneur menjadikannya pemicu untuk terus meraih sukses dalam hidupnya. Bagi mereka masa depan adalah kesuksesan adalah keindahan yang harus dicapai dalam hidupnya.
  1. Memiliki jiwa kepemimpinan (berani tampil berbeda dan berani mengambil resiko dengan penuh perhitungan)
Leadership atau kepemimpinan merupakan faktor kunci menjadi wirausahawan sukses. Berani tampil ke depan menghadapi sesuatu yang baru walaupun penuh resiko. Keberanian ini tentunya dilandasi perhitungan yang rasional.
Seorang yang takut untuk tampil memimpin dan selalu melemparkan tanggung jawab kepada orang lain, akan sulit meraih sukses dalam berwirausaha. Sifat-sifat tidak percaya diri, minder, malu yang berlebihan, takut salah dan merasa rendah diri adalah sifat-sifat yang harus ditinggalkan dan dibuang jauh-jauh dari diri kita apabila ingin meraih sukses dalam berwirausaha.
  1. Suka tantangan
Kita mungkin sering membaca atau menyaksikan beberapa kasus mundurnya seorang manajer atau eksekutif dari suatu perusahaan. Apa yang menyebabkan mereka hengkang dari perusahaannya dan meninggalkan kemapanan sebagai seorang manajer? Sebagian dari mereka ternyata merasa jenuh terus menerus mengemban tugas rutin yang entah kapan berakhirnya.
Mereka membutuhkan kehidupan yang lebih dinamis yang selama ini belim mereka dapatkan di perusahaan tempat mereka bekerja. Akhirnya mereka menelusuri aktivitas seperti apakah yang dapat memuaskan kebutuhan mereka akan tantangan ? “Berwirausaha” ternyata menjadi pilihan sebagian besar manajer yang sengaja keluar dari kemapanannya di perusahaan. Mengapa “wirausah ?” Ternyata begitu banyak variasi pekerjaan dan perubahan yang sangat menantang dalam dunia wirausaha.

2.    Menumbuhkan Kompetensi Kewirausahaan
Wirausaha yang sukses pada umumnya adalah mereka yang memiliki kompetensi yaitu : seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan, keterampilan dan kualitas individu yang meliputi sikap, motivasi, nilai serta tingkah laku yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan/kegiatan.
Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang wirausaha adalah :
a.    Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal yang harus dimiliki wirausaha. Seorang wirausahawan harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
Kemampuan menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia, material, uang, fasilitas dan seluruh sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi wirausaha sukses.
Secara garis besar ada dua cara untuk menumbuhkan kemampuan manajerial, yaitu melalui jalur formal dan informal. Jalur formal misalnya melalui jenjang lembaga pendidikan sekolah menengah kejuruan bisnis dan manajemen atau melalui pendidikan tinggi misalnya departemen administrasi niaga atau departemen manajemen yang tersebar berbagai perguruan tinggi baik negeri maupun swasta. Jalur informal, misalnya melalui seminar, pelatihan dan otodidak serta melalui pengalaman.
b.    Conceptual skill
Kemampuan untuk merumuskan tujuan, kebijakan dan strategi usaha merupakan landasan utama menuju wirausaha sukses. Tidak mudah memang mendapatkan kemampuan ini. Kita harus akstra keras belajar dari berbagai sumber dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain dalam berwirausaha.
c.    Human skill
(keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi dan berelasi)
Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan usaha.
Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kemampuan ini misalnya denganmelatih diri diberbagai organisasi, bergabung dengan klub-klub hobi dan melatih kepribadian kita agar bertingkah laku mentenangkan bagi orang lain
d.    Decision making skill
(keterampilan merumuskan masalah dan mengambil keputusan)
Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum mengambil keputusan, wirausaha harus mampu mengelola informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai cara. Selain pendiudikan formal, pendidikan informal melalui pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
e.    Time managerial skill
( keterampilan mengatur dan menggunakan waktu)
Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang wirausaha harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan rencana-rencana yang telah digariskan.



BAB III
PENUTUP

  1. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan makalah “Menumbuhkan Jiwa dan Kompetensi Kewirausahaan” bahwa dalam meniti dunia usaha terlebih dahulu harus ditumbuh kembangkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan, dan banyak cara yang dapat dilakukan untuk hal tersebut. Diantaranya adalah melalui pendidikan formal, melalui seminar-seminar kewirausahaan, melalui pelatihan, dan secara otodidiak. Orang-orang yang memiliki jiwa kewirausahaan yakni mereka yang percaya diri, inisiatif, motif berprestasi, jiwa kepemimpinan, dan suka tantangan.
Selain menumbuh kembangkan dan memiliki jiwa serta kompetensi kewirausahaan, mereka wirausahawn juga perlu memiliki keterampilan khusus yakni managerial skill, conceptual skill, human skill, decision making skill, dan time managerial skill.
  1. SARAN
Pada bagian akhir dari penulisan makalah kewirausahaan ini, Penulis ingin menyampaikan harapan bahwa menumbuh kembangkan jiwa dan kompetensi kewirausahaan seharusnya di mulai sejak dini di lingkungan maupun di jenjang pendidikan masing-masing. Baik itu dengan metode dan cara yang sederhana maupun yang professional sekali pun.




  1. DAFTAR PUSTAKA
Anonymous. 2008. http//www. Wikipedia.com. Diakses tanggal 2 April 2009
Anonymous.2008. http//www.astra-agro.co.id. Diakses tnaggal 2 April 2009
Buchari Alma. 2003. Kewirausahaan. Bandung: Alfabeta. Longenecker, Justin G., et al. 2000.
Kewirausahaan: Manajemen Usaha Kecil. Jakarta : Salemba Empat Meredith, Geoffrey G. 2002.
Kewirausahaan: Teori dan Praktek. Jakarta : PPM Moh. Nazir. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Gramedia








Tidak ada komentar:

Posting Komentar